Minggu, 12 Oktober 2014

Pengertian Kalimat Tanya

Kalimat tanya atau dikenal pula dengan kalimat interogatif secara formal ditandai oleh kehadiran kata tanya seperti apa, siapa, berapa, kapan, dan bagaimana dengan atau tanpa partikel-kah sebagai penegas, kalimat ini akhiri dengan tanda tanya (?) pada bahasa tulis dan pada bahasa lisan dengan suara naik, terutama kata tanya atau suara turun.
Maksud Pengajuan Pertanyaan dan Situasi Pertanyaan
Pertanyaan dapat digunakan untuk maksud seperti :
a.       Untuk mengetahui sesuatu
b.      Untuk memastikan sesuatu
c.       Untuk menguji sesuatu
Selain untuk melontarkan pertanyaan seperti diatas, kalimat tanya juga dapat digunakan untuk tujuan :

a.       Memohon
b.      Meminta
c.       Menyuruh
d.      Mengajak
e.       Merayu
f.       Menyindir
g.      Meyakinkan
h.      Menyetujui
i.        Menyanggah


Situasi-situasi yang memungkinkan mempergunakan kalimat tanya antara lain :

a.       Wawancara
b.      Dialog/drama
c.       Kegiatan belajar mengajar
d.      Diskusi
e.       Khotbah
f.       Konfirmasi
g.      Klarifikasi
h.      Audiensi
i.        Sidang-sidang



Jenis dan Pembentukan Kalimat Tanya
Kalimat tanya dapat dibedakan atas :
a.       Kalimat tanya ya-tidak, kalimat Tanya ini hanya memerlukan jawaban “ya” atau “tidak”.
Contoh :    Apakah Riana sedang di dapur ?
                  Haruskah Farid pergi ke Solo besok ?

b.      Kalimat tanya yang menggunakan kata tanya untuk tujuan tertentu, seperti :
-   Kata tanya “apa” untuk menanyakan benda, tumbuhan, hewan, dan identitas.
Contoh : Apa yang sedang Dira saksikan di televisi?
-   Kata tanya “siapa” untuk menanyakan orang atau Tuhan atau Malaikat.
Contoh : Siapa pemilik restoran yang baru di buka itu ?
-   Kata tanya “bagaimana” untuk menanyakan keadaan.
Contoh : Bagaimana situasi di Cilacap pasca gempa bumi beberapa waktu lalu ?
-   Kata tanya “mengapa” untuk menanyakan sebab.
Contoh : Mengapa ia tidak masuk sekolah hari ini ?
-   Kata tanya “kapan” untuk menanyakan waktu.
Contoh : Kapan Ratri kembali dari Surabaya ?
-   Kata tanya “dimana; kemana; mana” untuk menanyakan tempat, sesuatu / seseorang dari suatu kelompok.
Contoh : Dimana pedagang itu tinggal ?
-   Kata tanya “berapa” untuk menanyakan jumlah.
Contoh : Berapa harga buku tersebut ?

c.       Kalimat tanya retoris atau oratoris, yakni kalimat yang tidak membutuhkan jawaban.
Cara yang dapat ditempuh untuk membentuk kalimat Tanya ialah dengan :
a.  a. Menambahkan partikel penanya apa, yang harus dibedakan dari kata Tanya apa.
Contoh : Apa dia istri Pak Herman ?

b.   b.   Mengubah urutan kata dari kalimat deklaratif, dengan memperlihatkan kaidah :
-   Jika dalam kalimat deklaratif terdapat kata seperti dapat, bisa, harus, seudah, dan mau, kata tersebut dipindah ke awal kalimat dan ditambah partikel-kah.
Contoh : Dapatkah dia pergi sekarang ?
-   Jika kalimat yang predikatnya nomina atau adjektiva, urutan subjek dan predikatnya dapat dibalikkan dan kemudian partikel – kah ditambah frase yang telah dipindahkan ke muka.
Contoh :    Masalah ini urusan Pak Ali.
                  Urusan Pak Alikah masalah ini?
-   Jika predikat kalimat adalah verba taktransitif, ekatranssitif atau semitransitif, verba beserta objek atau perlengkapannya dapat dipindahkan ke awal kalimat kemudian ditambah partikel-kah.
Contoh :    Dia menangis kemarin
                  Menangiskah dia kemarin ?

c. c.   Membentuk kalimat dengan menempatkan kata bukan / bukankah, (apa/atau) belum atau tidak.
Contoh :     Dia sakit.
                   Dia sakit, bukan?
                   Bukankah dia sakit?


d.d. Memakai kata tanya seperti apa, siapa, kapan, dan mengapa sebagaimana kalimat Tanya untuk tujuan tertentu.