Selasa, 31 Maret 2015

Novel Menjadi Wanita Paling Bahagia DR. Aidh al-Qarni


SINOPSIS

Mulai saat ini juga…
Setelah Anda membaca buku ini, ucapkanlah selamat tinggal pada kesedihan, tinggalkanlah kegalauan, hindarilah lorong-lorong kesengsaraan, dan menjauhlah dari tenda-tenda keputusasaan serta kegagalan.

Mari mendekat ke mihrab keimanan, ka’bah keakraban dan keceriaan bersama Allah, serta maqam ridha kepada qadha dan qadar-Nya untuk memulai hidup baru dalam kondisi yang dipenuhi kebahagiaan.

Awali hari-hari baru Anda dengan penuh keindahan. Jalani kehidupan tanpa keraguan, kegelisahan, dan keguncangan.
Jelang masa depan Anda tanpa kebosanan, kegetiran, dan keluhan. Pada saat itu Anda akan dipanggil oleh penyeru keimanan, “Andalah yang berada di atas gunung harapan dan lembah keridhaan, dan berbahagialah karena, ANDALAH WANITA PALING BERBAHAGIA DI DUNIA!”



https://novelislami.wordpress.com/
 

Pesantren Impian


Sinopsis


Kegadisan telah lama menjadi dongeng yang saya tinggalkan.
Saya bukan tak mencoba berhenti menyentuh barang-barang haram itu, tetapi begitu kuatnya mereka mencengkram saya.
Kedua tangan yang telah membunuh, masih mungkinkah Engkau ampuni?
Gusti Allah, saya ingin mati!
Lima belas remaja putri dan putra dengan masa lalu kelam, menerima undangan misterius untuk menetap di Pesantren Impian. Sebuah tempat rehabilitasi di sebuah pulau yang bahkan tak tercantum di dalam peta. Seharusnya sederhana. Siapa menduga bahwa berbagai kejadian menegangkan kemudian terjadi?
Pemerkosaan yang menimpa gadis bernama Rini hingga harus menanggung kehamilan yang tak dikehendaki. Tragedi yang menyisakan teka-teki, sebab bayang kegelapan terlalu sempurna menutupi wajah lelaki biadab yang melakukannya.
Kisah cinta yang tertunda, misteri si Gadis yang dicari-cari polisi, bahkan peristiwa pembunuhan! Lalu rahasia apa yang disembunyikan Teungku Budiman?
Jiwa-jiwa yang putus asa.
Mampukah Pesantren Impian menjadi jembatan hidayah bagi hati yang sebelumnya tak pernah merindukan surga?
——
Ada beberapa testimoni nih dari pembaca pertama buku ini, silahkan simak :)
T-O-P B-G-T. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan novel ini.
Saya sendiri merasakan ketegangan yang luar biasa ketika membaca buku ini sambil menebak-nebak teka-teki di dalamnya. Benar-benar tidak memberikan celah bagi pembaca untuk merasa bosan sebelum menamatkannya (Sarwendah)
Asma Nadia rapi banget menyembunyikan identitas si Gadis. Saya sampai diskusi sama temen untuk menebak siapa si Gadis itu. Alurnya nggak ketebak tapi justru membuat buku ini semakin seru. Menegangkan banget. (Maryam Hakim)
Dan mau tau ulasan dari pembaca buku pesantren impian versi lama? ini mimin dapet dari blog http://author-mahadayasenja.blogspot.com/2011/06/pesantren-impian.html
Pesantren impian, pasti di dalam benak akan tergambar suasana bak “mimpi”. Yah, memang bagai mimpi, bagi 15 wanita dengan latar belakang kejahatan yang berbeda, serta belasan laki-laki lain yang memiliki riwayat kejahatan masing-masing. Pesantren Impian, adalah sebuah tempat rehabilitasi, tempat mencari arti hidup, dan ketenangan yang sengaja di buat oleh Tengku Budiman, yang tak lain mengganti namanya sebagai Umar seorang pengacara, dan sosok Tengku Budiman di gambarkan dengan laki-laki tua rekannya yang kaya raya, anti publikasi, serta berwibawa. Umar alias Tengku Budiman menyebut proyek pembangunan pesantren ini sebagai “Penebusan Dosa”, atas kejahatan yang pernah ia lakukan, kekayaan haram yang akhirnya merenggut keluarganya akibat kebakaran.
Pesantren ini akan mengkader santri dan santriwati dan akan di bina selama satu tahun. Siapakah mereka? mereka adalah pencandu narkoba, Bandar, bahkan pembunuh, serta mereka yang memiliki masalah dengan masa lalu. Terkisahlah lima belas santriwati yang menyetujui undagan Pesantren Impian untuk di bina selama setahun. Sissy, Inong, Rini, Tanti, Ipung, Sri, Butet, Eni, Sinta, Santi,Ita, Yanti, Evi, Iin dan Ina. Mereka akan hidup bersama dalam Pesantren Impian, menerima Pembina agama dan keterampilan, meninggalkan, bahkan melupakan kejadian masa lalu mereka yang kelam.
Novel ini terdiri dari dua puluh dua bab. Setiap bab memiliki daya tarik tersendiri. Bagi saya, dari kedua puluh dua bab itu, ada lima bab yang menarik. Bab itu antara lain, Bab 1 (4 lembar). menceritakan tentang pembunuhan yang di lakukan seorang gadis di hotel Tiara, Medan. Lalu kemudian Gadis itu melarikan diri ke Pesantren Impian bersama empat belas santriwatiwati lainnya. Siapakah dia?
Apakah di Pesantren ini ia juga akan membunuh?
Bab 12. Menceritakan tentang kematian Yanti. Lihat, pembunuhan terjadi, dan pertama kali selama pesantren ini di bangun. Apakah si gadis pembunuh di antara mereka yang membunuh Yanti? Gadis yang memakai bantalan mirip orang hamil, sebagai bentuk solider pada Rini teman sekamarnya yang datang ke Pesantren ini membawa perut berisi janin karena di perkosa.
Lalu di bab 16, di akhir bab ini, penulis memunculkan klimaks berupa pembunuhan terhadap Butet, santriwati yang membawa putauw seberat 2 kg ke dalam Pesantren. Syukurnya, Butet dapat di selamatkan oleh Eni, polwan yang menyamar sebagai santriwati. Alasan Eni kemari sebenarnya untuk melacak keberadaan siapa di antara mereka , si gadis pembunuh.
Bab 17. Dalam babak ini Rini mengetahui bahwa yang telah memperkosanya adalah Mas Bagus, anak emban di rumahnya. Batin Rini begitu terluka, karena orang yang ia anggap sopan, baik, dan berpendidikan tega merenggut kehormatannya. Tapi yang lebih mengejutkan, Rini mendapati Bagus di Pesantren itu, Pesantren yang jauh dari media. Luka batin yang di rasakannya, tak sanggup meluluskan permintaan Bagus yang berkali-kali ingin menjelaskan kejadian sebenarnya.
Bab 18. Ini bab yang paling Klimaks, akan ada pembunuhan yang ketiga kalinya. Ketika Umar mengajak santri dan santriwati keluar melihat salah satu perkebunan Tengku sekaligus dalam rangka perpisahan karena masa pembinaan hampir usai. Ketika tengah menikmati segarnya alam perkebunan, tiba-tiba Bagus datang di hadapan Rini. Tentu Saja Rini Shock, dan berlari ketakutan ke arah hutan. Bagus dan si gadis mengejar Rini ke hutan. Tak lama kemudian, Umar dan wargapun membantu mencari Rini yang sangat galau itu. Di tengah ketakutannya, Rini di temukan Om Kusno, pamannya sendiri. Sang paman membawanya ke pantai dan menjauh dari orang-orang yang mencari Rini. Di sinilah Rini hampir mati. Kenapa? Karena kebaikan Om Kusno hanya kebohongan belaka, dialah yang memperkosa Rini. Dia rela ke pulau ini untuk mencari Rini dan berniat membunuhnya karena tidak terima di usir dari rumah Rr.Hartini, wanita ningrat, ibu Rini. Syukurlah, Umar dengan sigap menolong Rini yang sejengkal lagi menemui ajal di bawah batu karang.
Akhir dari novel ini adalah si gadis menikah dengan Umar, laki-laki yang di ketahuinya sebagai seorang pengacara dan penasehat Tengku Budiman. Padahal , dialah Tengku Budiman yang sesungguhnya. Semua penghuni pesantren termasuk penguruspun tidak mengetahui hal itu, rahasia besar antara Umar dan Tengku Budiman.
Dalam penceritaan novel ini, sang gadis adalah tokoh utama. Namun, penulis merahasiakan nama si pembunuh, dan memberinya nama panggilan si gadis. Jadi, pembaca di ajak untuk menemukan sendiri siapa nama Asli dari pembunuh itu. Letupan-letupan klimaks yang tak terduga, serta misteri-misteri kejadian yang menimpa para santriwati, membuat novel ini begitu hidup. Selain itu bahasa yang di gunakanpun enak, dan tidak terjamah pada hal-hal yang vulgar. Padahal bisa saja penulis menggambarkan bagaimana Rini di perkosa dengan detail. Tetapi itu tidak di lakukan.
Nothing is perfect. Kekurangan juga di miliki novel ini. salah satunya adalah pengeditan. Ada beberapa kata yang salah ketik, seperti kata ngeri,tertulis jeri. Selain itu, bab-bab terakhir tepatnya setelah upaya pembunuhan Rini gagal, penceritaannya begitu hambar. Penggambaran bagaimana kecemasan Umar yang mengharapkan si gadis kembali ke pesantren serta kecemasan si gadis untuk segera pulang menemui anak-anak asuhnya terasa datar. Jika di akhir-akhir cerita di bubuhi sedikit klimaks, pasti ending cerita novel ini akan lebih berkesan. Kemudian, akhir dari penyembunyian identitas umar, bagaimana nasib Rini dan anaknya setelah selamat di tolong oleh umarpun tidak terselesaikan di sini.
Apa hikmah yang dapat di petik?
Bagi saya pribadi, novel ini mengajarkan bahwa betapa sempurnanya sosok manusia di depan mata kita, dia pasti punya aib dan kekurangan diri, besar atau kecil. Namun Allah yang Maha Menjaga Rahasia begitu sempurna menyembunyikan aib itu di mata manusia lain. Jadi, jangan heran ketika seorang yang anda kenal baik di kemudian hari menjadi sosok yang berdosa. Semoga kita menjadi lebih baik.


https://referensibukubagus.wordpress.com/2014/07/05/sinopsis-buku-pesantren-impian-karya-asmanadia/

Cinta di Ujung Sajadah



Sinopsis 

Namanya Makky Matahari Muhammad
dan Cinta menyimpan nama itu dengan baik di kepalanya.
Bukan karena salam yang diucapkan lelaki itu saat pertama bertemu.
Tetapi karena kehadirannya membawa pelangi dalam hidup Cinta.
Belasan tahun menjalankan hidup sebagai piatu, Cinta bahkan tidak tahu wajah ibunya.
Papa dengan sempurna melenyapkan setiap jejak perempuan terkasih itu. Saat Papa menikah dengan Mama Alia, dan membawa dua saudara tiri, Cinta makin tersisih.
Ketika surga terenggut dari hari-hari Cinta, lelaki itu hadir.
Makky Matahari Muhammad yang humoris namun santun itu mengenalkannya pada dunia lain yang memberi kebahagiaan. Hingga sebuah rahasia besar belasan tahun terbongkar, dan Cinta harus menempuh perjalanan jauh yang memisahkan mereka.
___________________
Novel yang mampu memberikan porsi pada cinta, tanpa ada kedzaliman pada hati. Hingga cinta
tak kenal galau. (Hamid Zanath Zayn)
Cerita cinta apik yang lebar. Nggak melulu cinta sama sang Makky. Tapi juga cinta bunda dan keluarga, sahabat, and ofcourse cinta kepada Allah make me love this book grin emotikon
(Linbud Binti Buyung)
Sungguh cerita yang menguras airmata. Tak bosan membaca novel ini berulang kali. Mengajarkan pembaca akan arti “surga di bawah telapak kaki ibu”. Menghibur sekaligus menjadi teladan bagi pembaca untuk selalu mendekatkan diri pada Tuhan.
(Ocha Thalib)
============================
Untuk resensi buku cinta di ujung sajadah kali diresensi oleh bungakaktus.wordpress.com
Cinta adalah seorang gadis piatu. Belasan tahun ia mencari tahu siapa ibunya? Namun ayah Cinta tak pernah mau mengatakan siapa ibunya? Dimana ibunya berada? Bahkan Cinta tidak tahu bagaimana wajah ibunya. Ayah Cinta telah menghapus semua jejak tentang ibunya.
Cinta semakin merasa tersisih. Sejak ayahnya menikah dengan Mama Alia, dan membawa dua saudara tiri. Tak pernah ia temukan surga di rumahnya. Sampai suatu hari hadir seorang laki-laki, Makky Matahari Muhammad. Lelaki yang humoris tapi santun itu mengenalkan sebuah dunia baru kepada Cinta. Membawakan setitik cerah di kehidupannya.
Hingga terbongkarlah rahasia besar selama belasan tahun. Mungkinkah ibunya masih hidup? Munginkah Cinta dapat membalaskan jutaan rindu yang terpatri di mata perinya itu?
Cinta harus menempuh perjalanan jauh untuk membalaskan rindu di matanya itu. Menelusuri jejak ibunya di setiap penjuru langit.  Ketika dihadapkan dengan jalan buntu, Cinta berjuang. Ia semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Mencari-cari sebuah jawaban dimanakah ibunya? Dalam sujud-sujudnya yang panjang.
Hingga tuntas senja di Madinah.
Cinta di ujung sajadah
Ketika hamba kehilangan arah
Rindukan cinta yang tak kenal salah
Cinta… tanpa hawa dunia…
Potongan lirik lagu “Cinta di Ujung Sajadah” karya sang penulis Asma Nadia yang dinyanyikan oleh Bestari (Bersama Cinta dan Ridho Illahi).  Sebuah tim nasyid muslimah dengan personil awal: Yuni Prihayati, Farida Ariyani, Novi Kristiani, Ovi, dan Asma Nadia sendiri.
Penulis bernama Asma Nadia sudah tidak asing lagi di Forum Lingkar Pena. Terbukti dengan karya-karyanya berupa cerpen dan novel mendapatkan berbagai penghargaan. Selain menulis fiksi ataupun nonfiksi ia juga menulis sebuah lirik lagu yang sekarang menjadi sebuah sountrack novel. Lagu “Cinta di Ujung Sajadah” bersama lagu Bestari Nasyid lainnya dimuat dalam CD bonus setiap pembelian buku novel ini.
Novel ini merupakan revisi dari salah satu novel lamanya yang berjudul “Ada Rindu di Mata Peri”. Novel ini merupakan salah satu novel lama favorit Asma Nadia. Karena isinya bukan hanya mementingkan romantisme cinta antara laki-laki dan perempuan saja, tetapi berbicara tentang cinta yang lebih luas. Cinta yang menyentuh kita sehari-hari. Cinta seorang ibu yang terkadang dimaknai oleh seorang anak.
Novel ini membuat pembacanya mengikuti suasana novel. Sehingga tidak jarang ada bagian kisah yang membuat pembaca menguras air mata. Kisahnya yang sangat dramatis terasa begitu ringan dibaca, deskriptif, menarik, tetapi tidak mengurangi hikmah-hikmah yang terkandung dalam novel tersebut. Harus diakui, dalam novel ini tidak hanya menghibur pembacanya. Melainkan juga dapat menjadi teladan bagi para pembacanya.
Lewat novel ini kita akan dibawa ke masa lalu, yaitu saat Cinta berusia belasan tahun. Latar belakang novel ini sendiri adalah di beberapa kota besar di pulau jawa. Seperti Bogor, Jakarta, Bandung, sampai Jogjakarta. Ceritanya yang deskirtif menggambarkan realitas keadaan di setiap kota yang dijelajahi Cinta ketika pencarian ibunya.
Banyak konflik batin yang dialami Cinta sehingga membuat dirinya berubah menjadi lebih baik. Menjadi semakin dekat kepada Tuhannya. Selain itu karena sahabat-sahabat Cinta yang sangat mengerti arti persahabatan mengajarkan kita tentang sebuah kesetia kawanan.
Namun kekurangannya dalam kisah ini tidak berakhir happy ending. Sehingga cukup menguras air mata. Walaupun begitu, kita dapat memetik banyak teladan baik itu dari sifat-sifat Cinta, maupun arti sebuah cinta seorang anak terhadap ibunya. Membuat kita menyadari bahwa cinta seorang ibu itu sangatlah tulus.
Buku ini layak dibaca oleh semua kalangan yang mencari-cari arti sebuah cinta yang sebenarnya. Meski kebanyakan dalam novel ini mengisahkan tentang masa lalu Cinta saat berumur belasan tahun. Namun novel ini juga mengisahkan siapa sosok suami yang telah menikahi Cinta. Bukan hanya cinta antara laki-laki dan perempuan. Tapi juga cinta seorang anak terhadap ibunya.
Beruntunglah bagi setiap orang yang sampai sekarang dapat melihat ibu dan bapaknya masih ada di samping anak-anaknya. Cinta tidak pernah merasakan bahkan mengetahui wajah ibunya saja ia tidak pernah. Sahabat, pembantunya, dan sekarang yang menjadi suaminya lah yang masih bisa membuatnya merasakan surga itu.
Kendati begitu “Surga di bawah telapak kaki ibu” tidak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Berbaktilah kepada kedua orangtua terlebih lagi kepada ibu yang telah mengandung kita selama sembilan bulan. Sehingga sebesar ini merawat dan mendidik kita tanpa kenal keluh kesah.



https://referensibukubagus.wordpress.com/2015/03/07/sinopsis-dan-resensi-buku-cinta-di-ujung-sajadah-karya-asma-nadia/

Minggu, 29 Maret 2015

Assalamu'alaikum Beijing Novel Asma Nadia



Sinopsis

Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah. Keduanya memiliki bidikan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta. Tapi arah angin mengubah Dewa. Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya. Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda. Sikapnya santun dan perangainya gagah, tapi langkahnya tak tentu arah. Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang membentengi hatinya. Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang diam-diam memujanya. Kisah cinta yang datang menyapa bertujuan menentukan takdir mereka menjalani kehidupan di dunia.
Dewa dan Ra menjalin hubungan pacaran sejak kuliah, dan tinggal selangkah lagi menuju gerbang pernikahan. Tidak disangka ternyata Dewa bersama Anita, rekan kerjanya yang memang telah lama jatuh hati padanya, membuat rencana indah itu harus buyar selamanya, dan Dewa terpaksa menikahi Anita yang hamil akibat dijebak rangsangan seksual oleh Anita untuk melakukan persetubuhan dengannya.
Sementara itu, dalam perjalanannya di Beijing, Asma bertemu dan berkenalan dengan Zhongwen, pemuda yang sangat terkesan dengan kisah cinta sejati Ahei dan Ashima, dan memanggil Asma dengan Ashima, karena menurutnya keduanya memiliki kemiripan wajah.
Lewat pertemanannya dengan Asma, Zhongwen banyak mendapat pencerahan tentang Islam, dan hidayah akhirnya menuntunnya menjadi mualaf, akibatnya Zhongwen terusir dari keluarga. Bagi Zhongwen, pengorbanannya itu belum seberapa dibandingkan dengan pengorbanan Mush'ab bin Umair, sahabat Nabi Muhammad yang rela melepaskan harta, kedudukan dan kehormatannya demi memperjuangkan agama Islam, dan mati syahid saat berperang melawan kaum musyrikin dalam kondisi kedua tangannya putus ditebas lawan.
Musibah kemudian menimpa Asma, saat ia divonis menderita sindrom antibodi antifosfolipid. Penyakit yang berhubungan dengan pengentalan darah yang membuatnya harus mengalami kesakitan luar biasa, serangan stroke, sulit bergerak bahkan nyaris buta. Penyakit itu juga membuatnya sangat tidak dianjurkan untuk hamil dan melahirkan.
Di sisi lain, Zhongwen yang mulai merasa jatuh cinta kepada Asma, berusaha keras untuk mencari dan menemukan Asma yang mendadak hilang berita. Sementara itu, Dewa tak juga berhasil melepaskan bayang-bayang Ra dari kehidupan rumah tangganya, sampai-sampai Anita berusaha bunuh diri. Meskipun mereka telah dikaruniai anak hasil persetubuhan di luar pernikahan, Dewa tetap tidak menyayangi Anita sebagai istri secara layak.





http://id.wikipedia.org/wiki/Assalamualaikum_Beijing