Perkembangan Teknologi
Perlu kalian
ketahui bahwa sekalipun belum mengenal tulisan manusia purba mengembangkan
kebudayaan dan teknologi. Teknologi waktu itu bermula dari teknologi bebatuan sebagai alat untuk memenuhi
kebutuhan. Peralatan tersebut berfungsi serba guna. Tahap paling awal adalah
alat yang digunakan masih bersifat kebutuhan dan seadanya serta bersifat
trialanderor. Awalnya mereka hanya menggunakan benda-benda dari alam terutama
batu. Pada zaman ini berkembang dalam kurun waktu yang begitu panjang. Oleh
karena itu, para ahli kemudian membagi kebudayaan zaman batu di era praaksara
ini menjadi beberapa tahap perkembangan yaitu, Paleolitikum, Mesolitikum, dan
Neolitikum. Paleolitikum itu sendiri adalah zaman purba tertua, pada masa ini
sudah meninggalkan fosil flora dan fauna, berlangsung kira-kira 350.000.000
tahun. Sedangkan Mesolitikum adalah zaman batu tengah atau madya, pada masa ini
hewan mamalia, hewan amfibi, aves, dan tumbuhan berbunga mulai ada, berlangsung
kira-kira 140.000.000 tahun. Dan yang
terakhir Neolitikum adalah zaman batu baru, zaman ini dapat dibagi menjadi dua
tahap (Tersier dan Quarter), zaman es mulai menyusut dan makhluk tingkat
tinggi dan manusia mulai hidup, berlangsung kira-kira 60.000.000 tahun yang
lalu.
1.
Batu dan Tulang
Peralatan
pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu dan
tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Palaezoicum atau zaman batu tua,
zaman ini bertepatan dengan zaman Neozoicum pada akhir zaman Tersier dan awal zaman Quatair ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Pada zaman batu tua
ini hasil kebudayaan terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar.
Kebudayan zaman Palaezoicum terbagi manjadi :
a.
Kebudayan
Pacitan
Kebudayaan
ini ada di daerah Pacitan, Jawa Timur. Seorang ahli, Von Koenigwald yang
melakukan penelitian pada tahun 1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi
atau alat-alat bebatuan di daerah Punung. Alat ini masih kasar,dan bentuk
ujungnya agak runcing, tergantung kegunaan biasanya sering disebut dengan kapak
genggam atau kapak perimbas digunakan untuk menusuk binatang atau menggali
tanah sat mencari umbi-umbian. Selain itu di Pacitan ditemukan alat batu yang
disebut chopper sebagai alat penetak
dan ditemuka juga alat-alat serpih.
b.
Kebudayaan
Ngandong
Kebudayaan
ini ada di daerah Ngandong dan Sidorejo, dekat Ngawi. Disini banyak ditemukan
alat dari batu dan tulang. Alat-alat dari tulang ini berasal dari tulang
binatang dan tanduk rusa yang diperkirakan digunakan sebagai penusuk atau
belati. Selain itu ada tombak yang bergerigi. Di Saringan juga ditemukan alat-
alat dari batu, bentuknya indah seperti kalsedon
yang sering disebut dengan flakke.
Sebaran artefak dan peralatan palaezoicum cukup luas dari daerah-daerah di
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, dan Halmahera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar